Cerpen Terbaik


Diambil dari interaksi Facebook:

Buku Pagi :

Manteman, terima kasih sudah urun saran judul buku untuk #bukugratis kali ini. Setelah kami pertimbangkan, kami memilih kumpulan cerpen keren: Seekor Anjing Mati di Bala Murghab.

Kita tentu sepakat Linda Christanty adalah salah satu cerpenis perempuan terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini. Mengoleksi karyanya merupakan ‘kewajiban’.

Cara mendapatkan buku ini mudah. Tinggal sebutkan judul cerpen paling bagus yang pernah kamu baca beserta nama penulisnya. Syukur-syukur ada link-nya. Biar bisa kita baca bersama. Kalau tak ada juga tak apa.

Jawaban kami tunggu sampai pukul 17.00 dan pemenang akan langsung kami umumkan.

Selamat menjawab.

 

Rio :

Saya awalnya mau menyebutkan nama Eka Kurniawan dengan cerpennya yang berjudul “Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi”. Judulnya saja sudah manis, bukan?

Tapi saya segera teringat cerpen-cerpen lain yang pernah saya baca. Nama Agus Noor melintas di ingatan saya, dengan cerpennya yang berjudul “Matinya Seorang Demonstran”. Saya tidak bisa menyangkal bahwa cerpen ini memiliki kalimat pembuka yang menarik.

Lebih jauh lagi saya ingat pernah membaca cerpen Dewi Kharisma Michellia yang berjudul “Ikrar Layang-Layang”. Saya baca cerpen ini di Kemudian.com  sudah dulu sekali, dan saya anggap cerpen terbaik yang pernah saya baca.

Tapi kemudian, saya teringat cerpen yang belum lama ini saya baca, dari Faisal Oddang. Tentu saja, “Orang-orang dari Selatan Harus Mati Malam Itu”. Saya kira inilah cerpen paling bagus yang pernah saya baca.

Cara Menghabiskan Waktu di Malam Minggu


(dari status fanpage Rio S. Pambudi)

1. Menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman

Kalian yang sudah bekerja maupun yang masih menempuh pendidikan sama-sama menghabiskan waktu selama lima atau enam hari seminggu. Tugas-tugas kantor ataupun tugas-tugas kuliah pasti telah menyita banyak waktu kalian. Karena itu, begitu waktu luang tiba di akhir pekan, manfaatkanlah untuk berkumpul dengan keluarga atau teman karena merekalah yang selalu menyayangi dan mendukung kalian. Jangan sia-siakan kesempatan.

2. Menghabiskan waktu bersama televisi atau radio

Televisi dan radio adalah perlambang dari masa lalu sebelum tergerus oleh film dan lagu yang bisa diunduh secara bebas dari internet. Di malam minggu, jangan memilih menonton film di laptop atau mendengarkan lagu di handphone karena itu membuat waktu cepat berlalu. Kalau film dan lagu kalian sudah habis, bagaimana? Pilihlah televisi atau radio untuk menemani kalian menghabiskan waktu, sekaligus mengenang-ngenang masa kecil kalian dan berhenti mengenang-ngenang mantan.

3. Menghabiskan waktu bersama bacaan

William Nicholson pernah bilang, “We read to know we’re not alone.”. Kalimat itu rasanya cocok sekali untuk kalian yang melajang di malam minggu. Apa pun bisa dibaca, mulai dari cerita-cerita pendek sampai berita. Tapi aku sendiri lebih suka membaca novel. Bagi yang bingung mau membaca apa, bisa mengunjungi blogku (https://riosakapambudi.wordpress.com/) dan baca-baca tulisan yang ada di sana.

4. Menghabiskan waktu bersamaku

Tidak perlu kujelaskan untuk poin yang ini, segera saja hubungi aku (khusus perempuan). Barangkali kita cocok.[]

Wawancara USM STAN


Wawancara USM STAN

Tahun 2013, aku mengikuti wawancara di Malang dalam proses ujian saringan masuk ke STAN. Itulah pertama kalinya aku diwawancarai. Sebagai anak muda yang baru lulus SMA dan kurang pengalaman berorasi, aku benar-benar gugup. Orang yang mewawancaraiku adalah Lanjutkan membaca “Wawancara USM STAN”

Gerhana dan Upaya Konyol


Pagi ini, 9 Maret 2016, aku bergegas bersiap untuk melihat gerhana dan memotretnya—sebagaimana anak muda pada umumnya. Kantorku kupilih sebagai tempat melihat gerhana sekaligus tempat sarapan bubur ayam. Sebabnya di sana ada taman yang cukup luas dan asri. Tapi begitu sampai sana, aku sadar telah membuat keputusan yang salah. Lanjutkan membaca “Gerhana dan Upaya Konyol”

Bagaimanakah Seharusnya Puisi?


Ketika membuka facebook tadi siang, aku tergelitik ketika melihat status terbaru seorang teman yang bernama Malkan Junaidi. Aku jadi berpikir bagaimanakah seharusnya puisi ditulis dan apa tujuannya. Lebih penting lagi, apa yang coba disampaikan sebuah puisi. Sebenarnya status temanku itu bukan tentang puisi tapi cukup menyinggungnya. Seperti inilah potongannya :

“…wahai penyair, kapan derita rakyat kalian beri kesempatan meng-ada di dalam puisi-puisimu, sebagaimana cinta, rindu, dan kesunyian itu?” Lanjutkan membaca “Bagaimanakah Seharusnya Puisi?”